Hemifacial Spasm (HFS)

Rate this posting:
{[['', '']]}
{["Useless", "Boring", "Need more details", "Perfect"]}

Mungkin tidak banyak orang yang tau apa itu Hemifacial Spasm, disfungsi saraf ini bisa menyerang siapa saja baik pria maupun wanita usia muda dan tua. Kurangnya informasi mengenai penyakit ini menyebabkan penanganan pengobatan yang tidak tepat bagi penderitanya, bahkan beberapa spesialis syaraf yang tidak kompeten tanpa MRI mendiagnosa penderita HFS sebagai penderita Bell’s Palsy. Hemifacial Spasm adalah suatu kelainan neuromuskular yang ditandai dengan adanya kedutan (twitching) atau kontraksi (spasm) otot-otot wajah di satu sisi.



Hemifacial Spasm terjadi akibat penekanan atau iritasi dari saraf fasialis (saraf ke VII) oleh pembuluh darah di sekitarnya. Penekanan pembuluh darah inilah yang menyebabkan saraf fasialis tidak bekerja secara normal, yang menyebabkan kontraksi otot-otot wajah tidak bisa dikendalikan.



Dokter Rocksy F. Situmeang, spesialis saraf menjelaskan "Saraf fasialis merupakan salah satu dari 12 saraf di otak yang bertugas menggerakkan otot-otot pada area wajah. Saraf ini yang bisa membuat otot wajah bergerak, termasuk menggerakkan kelopak mata untuk membuka dan menutup, mengerutkan dahi, menggembungkan pipi hingga tersenyum".



Menurut dr. Mohammad Sofyanto, Sp.BS "HFS bisa terjadi karena pergesekan pembuluh darah dan saraf, selain itu faktor penyebab HFS bisa juga terjadi karena kelainan anatomis alias bawaan sejak lahir. Dalam beberapa kasus, pembuluh darah di batang otak yang lebarnya 2-4 mm mengalami kelebihan panjang sehingga bersenggolan dengan berbagai organ penting lainnya. Faktor lainnya diakibatkan oleh mengecilnya volume otak akibat pertambahan usia. Karena otak mengecil, maka posisi saraf berubah hingga menyenggol pembuluh darah di sekitarnya".



Sedangkan menurut dr. Frandy Susatia, Sp.S, penyebab HFS bisa terjadi karena penekanan "Misalnya ketika tidur dengan posisi miring, tangan diletakkan di bawah wajah, jadinya tertekan. Nah bangun pagi-bagi wajah terasa baal, karena tertekan tadi" .



GEJALA :

Otot pada salah satu bagian wajah tidak sengaja kedutan/kejang, biasanya diawali dibagian sekitar kelopak mata, kemudian menyebar menuju pipi dan mulut. Kedutan kemungkinan sementara pada awalnya tetapi bisa jadi hampir berlanjut sehingga terlihat mata berkedip tanpa bisa dikendalikan dan terkadang membuat mata tertutup karena seringnya kontraksi otot-otot wajah. Gangguan tersebut pada hakekatnya tidak menyakitkan tetapi bisa memalukan🙊



Dalam jangka waktu yang lama jika penderita mengalami kelelahan, stress dan cemas maka intensitas kedutan akan semakin dirasakan dan dapat menimbulkan rasa nyeri.



DIAGNOSA :

Selain dengan gejala klinis, Magnetic resonance imaging (MRI) harus dilakukan untuk memeriksa tumor, kelainan struktur lain, dan bukti pada multiple sclerosis. MRI bisa mengenali kelainan simpul pada tekanan arteri melawan syaraf tersebut. Kadang sebagian kecil kasus bisa disebabkan karena tumor otak.



PENGOBATAN :

·         Hemifacial Spasm tidak bisa dihilangkan dengan obat-obatan. Sehingga perlu terapi lain secara lebih invasif diantaranya dengan injeksi Botulinum Toxin (Botox). Terapi secara suntik lokal ini akan mengurangi gejala secara temporer, sehingga biasanya perlu penyuntikan secara berkala.

·         Terapi lainnya menggunakan akupuntur sengatan listrik pada bagian wajah yang sakit, lengan dan kaki. Terapi ini juga bersifat temporer selang beberapa waktu kejang kembali dirasakan.

·         Obat-obatan yang biasa diberikan dokter adalah obat antidepresan carbamazepine dan benzodiazepine untuk membantu mengurangi gejala spasm bukan menyembuhkan.

·         Terapi penanganan yang dianjurkan adalah dengan bedah mikro Microvascular Decompression (MVD). MVD akan menyembuhkan secara total dan permanen kelainan ini. Dengan tehnik bedah mikro akan terlihat jelas saraf fasialis, akar saraf fasialis di batang otak dan pembuluh darah yang menekan atau menjepit.  

Setelah itu operasi dimulai dengan penyayatan kulit kepala selebar 5 cm kemudian mengebor batok kepala pasien, persis di bagian belakang telinga hingga membentuk lubang selebar 1,2 cm. Bor canggih itu otomatis berhenti ketika ujung matanya menyentuh permukaan otak kecil pasien. Setelah otak kecil terlihat, dokter akan mengempeskannya dengan coblosan kecil, sekitar 100 ml cairan yang melingkupi organ vital sebesar kepalan tangan bayi tersebut disedot ke luar.

Setelah kempes, otak yang terbungkus dalam selaput tipis disibakkan perlahan-lahan hingga saraf nomor tujuh terlihat jelas. Proses pengerjaan dalam tahap ini harus diperbesar dengan mikroskop karena areal kerja yang lebarnya cuma 8 mm dibutuhkannya ketelitian dokter yang menangani, operasi ini dapat berlangsung 2-4 jam.



Setelah saraf dan pembuluh darah dipisahkan, di antara keduanya disisipkan serabut Teflon lembut dan dilem agar tidak berubah posisi. Serabut Teflon maupun lem tidak akan menimbulkan efek. Bahan-bahan ini berstandard internasional. Kemudian otak yang semula kempes dimasuki cairan hingga menggelembung kembali. Lubang bekas bor ditutup dengan debu sisa tulang batok kepala.



Saraf nomor tujuh (fasialis) juga berdekatan dengan saraf nomor delapan (Vestibulokoklearis) yang mengatur pendengaran dan keseimbangan tubuh. Jika operasi sampai melukai saraf itu, bisa dipastikan pasien akan mengalami gangguan pendengaran bahkan bisa tuli. Sekitar 5% dari jumlah pasien mengalami gangguan telinga berdengung setelah operasi. Umumnya seminggu sudah normal kembali namun ada juga beberapa yang berdengung permanen. Selain itu pasien akan kesulitan dalam menopang keseimbangan tubuhnya, vertigo juga timbul dari akibat terganggunya syaraf ke delapan.



Keberhasilan operasi untuk Hemifacial Spasm sangat tinggi (> 90%) dan ini juga tergantung dari beratnya gejala dan lamanya menderita. Tindakan Microvascular Decompression merupakan salah satu standar penanganan yang sering dilakukan untuk kasus Hemifacial Spasm dan angka kekambuhan setelah operasi sangat kecil. Beberapa pasien akan mengalami kejang/kedutan beberapa hari setelah menjalani operasi namun akan hilang dan kondisi syaraf kembali normal seperti sebelumnya.



Dengan tehnik bedah mikro ditunjang alat-alat yang canggih dan modern, kasus-kasus Hemifacial Spasm bisa ditangani dengan baik dengan hasil yang memuaskan dan nyaman bagi penderitanya. 



Biaya untuk melakukan operasi ini berkisar 100 jt - 250 jt. Cukup mahal bukan? 🙈 



Chek this out 👉 proses operasi  https://youtu.be/ohCNK4JsXh

Comments
0 Comments

0 Komentar:

Posting Komentar

Postingan Populer