Ketika kita merasa kehilangan seseorang, kita mulai mencoba mengingat
kembali kapan terakhir kali bertemu dengannya, apa yang kita bicarakan
bersamanya, bagaimana ekspresi wajahnya, dan mencoba merasakan kembali
rasa yang menghinggapi hati kita kala itu. Jika kenangan terakhir kali
menyenangkan, kita akan tersenyum sambil berharap dia juga ikut
tersenyum di samping kita saat ini. Jika kenangan itu menyakitkan,
mungkin kita akan merasa sedih karena hanya kenangan pahit yang terekam
di memori kita, yang jika diputar hanya akan memberikan penyesalan.
Ingatan kita kemudian perlahan berjalan mundur, menapaki tiap detik
yang telah terlewatkan bersama dirinya di masa lalu, menuju awal
dimulainya perjalanan bersamanya, dari pertama kali kita mengenalnya
hingga berpisah dengannya. Kita mungkin menemukan sudah banyak memori
yang mulai memudar. Ingatan kita mulai meraba-raba bekas sentuhan yang
pernah dia berikan, seakan mendengar suaranya ketika mengingat apa yang
pernah dia katakan. Senyumnya yang menenangkan, suara canda tawanya yang
renyah, tatapan matanya, hingga bau tubuhnya yang khas.
Bayangannya terus menari dalam pikiran, seolah-olah melihat dirinya
hadir dihadapan kita. Langkah kaki kita mendekat ke arahnya, tangan kita
mencoba menjamah bayangannya, ingin merengkuhnya, namun tiba-tiba dia
menghilang. Kini, dia hanya ilusi yang tampak nyata. Kita kembali
tersadar kalau ternyata kita sangat merindukannya saat ini. Kita
mengharapkan orang yang telah pergi datang kembali dihidup kita.
Seperti video berikut, silahkan di simak :